Sumaterapost.co – Pringsewu | Salah satu warga di Pekon Waluyojati Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Propinsi Lampung, di saat Pandemi Covid -19 muncul Ide beternak bebek guna bertahan hidup untuk memenuhi ekonomi keluarga.
Muhlasin, (43), salah satu warga yang beternak bebek mengaku “Ide awal saya usaha ternak bebek ini bersamaan dengan usaha ternak maggot, sebagai upaya mengisi waktu luang saat pandemi Covid-19”, kata Muhlasin, saat di temui Sumaterapost, Sabtu, (04/12),
Menurutnya dimana pada awal memelihara bebek sebanyak 100 ekor, masalah utama dalam beternak bebek tidak jauh berbeda dengan bidang pertanian lainnya, yakni masalah pengadaan bibit, pakan, dan harga yang tidak menentu.
Muhlasin mengaku, walaupun saat ini memiliki 600 ekor bebek, Ia berusaha untuk membuat pakan sendiri.
Saya bersyukur usaha dengan modal seadanya ini masih berjalan baik hingga kini, walaupun diakui batas minimal bebek yang dimiliki belum mencapai ideal, karena seorang peternak bebek setidaknya memiliki 2.000 ekor agar usahanya sehat dan produktif.
Paling tidak di masa pandemi vivid -19 ini bisa bertahan untuk makan dan memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
Muhlasin juga mengutarakan terkait masalah pemasaran, secara umum adalah masih banyaknya yang dikuasai tengkulak, sehingga dirinya beserta peternak lain tidak dapat menentukan harga yang ideal. “Oleh karena itu, saya hanya menjual bebek olahan, dimana rata-rata perhari bisa memotong lima hingga sepuluh ekor. Kalau menjual bebek hidup paling tinggi dihargai Rp 40 ribu. Sedangkan dalam bentuk olahan bebek ungkep, harganya bisa mencapai Rp 70 ribu untuk wilayah Kabupaten Pringsewu dan Rp 85 ribu untuk wilyah Kota Bandar Lampung”, ungkapnya.
Muhlasin dan rata-rata peternak bebek di Bumi Jejama Secancanan memiliki harapan sama, yakni agar pemerintah pro-aktif memperhatikan dan membantu meningkatkan kualitas dan kelangsungan usaha mereka, disamping memberikan edukasi bagi para peternak bebek. “Yang terutama adalah dalam hal pakan, yang berorientasi pada kedaulatan pakan, kedaulatan bibit dan kedaulatan harga. Agar para peternak bebek di Kabupaten Pringsewu lebih sejahtera. Perlu dicatat, bahwa Pringsewu ini dulu pernah berjaya dalam hal bebek”, ujarnya. (Andoyo)