Sumaterapost.co | Binjai – Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kota Binjai, Sumatera Utara, menggelar Safari Subuh di Masjid Muslimin, Jalan Letjen Djamin Ginting, Lingkungan III, Kelurahan Rambung Dalam, Kecamatan Binjai Selatan, Minggu (24/04/2022).
Kegiatan ini adalah rangkaian program Safari Ramadan 1443 Hijriah yang dilaksanakan PD DMI Kota Binjai secara serentak di lima masjid dari masing-masing kecamatan se-Kota Binjai.
Hadir, Ketua PD DMI Kota Binjai, Dr. H. Darma Malem Sembiring SpTHT-KL, diwakili oleh Wakil Ketua III, Drs. H. Armansyah Lubis, yang juga Ketua Tim Safari Ramadan Kecamatan Binjai Selatan, Wakil Ketua IV PD DMI Kota Binjai, H. Ahmad Syahri, Wakil Ketua Komisi Dakwah DP MUI Kota Binjai, H. Misto, Ketua PC DMI Kecamatan Binjai Selatan, Drs. H. Murdi, Ketua BKM Muslimin, Drs. H. Samsul Bahri, Anggota DPRD Kota Binjai, M. Iskandar, Kepala Lingkungan 3 Kelurahan Rambung Dalam, Syaiful Azwinur, jajaran pengurus DMI tingkat daerah dan cabang, serta para pengurus BKM dan jamaah Masjid Muslimin.
Ketua Tim Safari Ramadan Kecamatan Binjai Selatan PD DMI Kota Binjai, Drs. Armansyah Lubis mengatakan, kunjungan pihaknya ke Masjid Muslimin Kelurahan Rambung Dalam upaya penguatan empat fungsi DMI, yakni mengkoordinasi, membina, memberdayakan dan mengembangkan berbagai kegiatan berbasis masjid.
“Selain di Masjid Muslimin, di hari ini juga PD DMI Kota Binjai melaksanakan Safari Subuh di Masjid An-Nur, Kelurahan Tangsi, Kecamatan Binjai Kota, Musala Ar-Rahman di Kelurahan Sumber Muliorejo, Kecamatan Binjai Timur, Masjid Al-Furqon di Kelurahan Kebunlada, Kecamatan Binjai Utara, dan Masjid Al-Amin di Kelurahan Limaumungkur, Kecamatan Binjai Barat,” terangnya.
Dikatakan Armansyah, DMI merupakan organisasi kemasyarakatan yang memiliki semboyan memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Untuk mencapai dua sasaran ini, setidaknya ada empat syarat pokok. Antara lain, niat, kemauan, dan keyakinan yang kuat, serta sinergitas, soliditas, dan keselarasan dalam menuangkan ide dan pemikiran, khususnya dari pengurus BKM.
“Caranya itu dengan meningkatkan pengetahuan tentang kemasjidan, menyusun program yang tepat dan efektif, menselaraskan visi dan komitmen antara pengurus BKM dan jamaah, serta menjalankan berbagai program dengan ikhlas. DMI sendiri akan selalu mendukung itu,” serunya.
Sementara itu, Wakil Ketua IV PD DMI Kota Binjai, H. Ahmad Syahri, mengharapkan masjid-masjid di Kota Binjai dapat makmur secara utuh. Bukan hanya difungsikan sebagai umat ibadah dan dakwah, tetapi juga menjadi pusat pengembangan kegiatan ekonomi dan sosial-kemasyarakatan.
Potensi penguatan peran masjid diakuinya sengat besar. Apalagi saat ini ada 192 masjid di Kota Binjai. Namun dari jumlah itu, baru beberapa masjid yang menjalankan fungsinya sebagai pusat pengembangan kegiatan ekonomi dan sosial-kemasyarakatan.
Sebut saja misalnya, Masjid Baiturahman di Kelurahan Berngam, yang kini mengembangkan Badan Usaha Milik Masjid. Kemudian, Masjid At-Thahirin di Kelurahan Jatimakmur yang menyediakan air bersih siap minum gratis setiap hari untuk jamaah. Lalu, Masjid Silaturahim di Kelurahan Pahlawan, yang menyediakan sembako murah untuk jamaah.
Selain itu, ada juga Masjid Jamik Al-Fath di Kelurahan Jatikarya, Masjid KH Karim di Kelurahan Rambung Dalam, Masjid Silaturahim di Kelurahan Sumber Muliorejo, Masjid Al-Arif di Kelurahan Binjai Estate, dan Masjid Al-Hidayah di Kelurahan Tanahmerah, yang mengembangkan Sanggar Genius, atau lembaga pendidikan informal khusus untuk anak yatim-piatu dan anak dari keluarga kurang mampu.
“Tentu saja kami berharap, Masjid Muslimin Kelurahan Rambung Dalam dapat mengembangkan inovasi serupa, agar peran dan manfaat masjid dapat semakin luas,” ujar Ahmad Syahri.
Sebelumnya, Wakil Ketua Bidang Dakwah DP MUI Kota Binjai, H Misto AR, dalam tausiahnya mengatakan, ada tiga manfaat yang didapatkan seorang muslim dan muslimah selama menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Ketiganya ialah meningkatkan kejujuran, menguatkan semangat kedisiplinan dalam beribadah dan menjalankan pola hidup, serta terbangunnya rasa kepekaan dan kepedulian sosial.
Secara khusus dia juga menyebut, ada dua keutamaan yang akan didapatkan seorang muslim dan muslimah pada 10 hari akhir Ramadan, yakni malam lailatul qadar dan terbukanya kesempatan mendapat ampunan secara luas dari Allah Subhanahu Wa Taala.
“Namun perlu diingat, kita juga harus dapat menghindarkan sifat dan perbuatan negatif agar amal ibadah yang kita lakukan selama Ramadan tidak sia-sia. Caranya, menjaga lisan dari unsur hujat dan hasut, serta menghindarkan diri dari sifat suka mengungkit kebaikan (riya), dan suka menghitung-hitung amal (baghil),” seru Misto.
(Andi)




