Semarang – Perkumpulan Sobokartti Semarang menggelar acara Uji Kompetensi Siswa Tari 2025. Gelaran Uji Kompetensi yang mengusung tema ”Marsudi Ing Reh Budaya, Karana Budaya dadya ukaraning Jiwa Jawi” ini digelar di Gedung Sobokartti, Jalan Dr.Cipto No.31 – 33 Semarang, selama dua hari, Sabtu – Minggu, (28 – 29 /06/2025).
Ketua Umum Perkumpulan Sobokartti Djamil Sutrisno dalam sambutannya mengatakan kegiatan uji kompetensi ini mengatakan, para siswa untuk selalu giat berlatih sehingga trampil dan luwes dalam membawakan tarian.
“Pada gilirannya nantinya apa yang diperoleh dari Sobokartti dapat diterapkan dan sumbangkan kepada masyarakat agar seni budaya Jawa, khusus seni tari tetap bisa lestari,” ujar Sutrisno
Hal ini, lanjut Sutrisno, sejalan dengan Visi dan misi Kunsveereneging Sobokartti yang didirikn pada tahun 1920 yang bertujuan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya bangsa sendiri,” tandas Sutrisno.
“Ke depan harapannya para generasi muda penerus Sobokartti tetap konsisten dan fous focus dalam merawat, menumbuhkembangkan dan melesteraikan budaya Jawa yang Adiluhung,” tandas Sutrisno.
Sementara itu Kepala Seksi Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Haryadi Dwi-Prasetyo, M.Sn, MM mewakili Kadis Budpar mengatakan sangat mengapresiasi kiprah yang telah dilakukan Sanggar Sobokartti selama ini menguri-uri kesenian tradisi Jawa.
Perkumpulan Sobokartti yang didirikan sejak tahun 1920 ini tidak hanya sekadar tempat untuk menguri-uri kesenian Jawa, tetapi juga merupakan kawah “candradimuka” tempat mengedukasi anak-anak muda untuk mencintai dan belajar budaya Jawa.
Di tempat inilah Sobokartti yang merupakan bangunan bersejarah dan memiliki nilai arsitektur jawa dimanfaatkan sebagai tempat menempa bakat minat anak anak dalam kegiatan seni dan budaya menyerap berbagai materi ajar antara lain tari, karawitan, pedalangan dan pamedhar sabda, maupun pagelaran tari dan wayang yang di selenggarakan secara rutin.
Terkhusus Sanggar Tari Sobokartti sendiri menanamkan dasar dasar berpijak tradisi pada siswa tari sebelum dikenalkan dengan materi kreasi dan seterusnya sesuai kategori usianya.
“Harapannya Sanggar Sobokartti ke depan terus bertumbuhkembang menjadi pusat kegiatan untuk mengembangkan bakat anak-anak dalam bidang kesenian sekaligus menjadi salah satu benteng pelestarian sebi budaya Jawa di Kota Semarang,” tandasnya.
Sementara itu Ketua Pelaksana Uji Kompetensi Tari 2025 Darmadi dalam laporannya mengatakan, uji kompetensi tari tahun 2025 ini sebagai bentuk memberikan ruang untuk menampilkan kemampuan dalam menyerap materi latihanjuga untuk mengasah mental para penari Sobokartti.
Dalam Uji Kompetensi Tari Sobokartti 2025 diikuti oleh 209 siswa yang terbagi dalam 61 kelompok dan akan membawakan 24 Tarian untuk di uji kan ke para Penguji.
Untuk kegiatan uji kompetensi, Sabtu, 28 Juni 2025, Uji kompetensi dimulai dari Kelas B ,yaitu anak-anak yang naik dari kelas A-2, dilanjutkan ke kelas A-2 yaitu anak-anak yang naik dari Kelas Pemula / kelas Dasar A-1 dengan materi tari kreasi tradisi seperti tari Kepyar,Tari Soyong,tari Rumyang,Tari Warak,Tari Goyang-goyang,tari Lilin,Tari Merak dan beberapa tarian tradisi lainnya .
Sedangkan Untuk penilaian di hari Minggu,29 Juni 2025 akan dimulai dari Kelas Remaja,yaitu anak- anak usia Sekolah Menengah Pertama(SMP) dan Anak-anak yang baru mendaftar diusia SMP Keatas dengan materi tari kreasi tradisi dan tarian Klasik .
Setelah Penilaian kelas Remaja selesai dilanjutkan ke penilaian kelas Dewasa dengan materi Tari Klasik seperti Tari Srikandi- Mustakaweni,Gambyong Pangkur,Gunungsari dan Tari Endah.
Sedangkan para Penguji atau Penilainya, lanjut Darmadi, adalah Haryadi Dwi Prasetya S.Sn, MM (Pegiat Seni Tari dan perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Paminto (Pegiat Seni dan Pelatih Kelas Dewasa di Sobokartti), dan Endik Guntaris S.Pd.M.Pd (Pegiat Seni dan Dosen Seni Tari Universitas Negeri Jakarta).
Sedangkan untuk Minggu (29/06) , salah satu penilai dihadirkan dari Kasunanan Surakarta yaitu RT.Haryodiningrat Dona Dhian.
Tahun Uji Kompetensi tahun 2025 Sobokartti mengusung tema: “Marsudi Ing Reh Budaya, Karana Budaya dadya ukuraning Jiwa Jawi”. Yang mengandung makna tetaplah memelihara dan melestarikan budaya karena budaya menjadi ukuran dan kwalitas tersendiri bagi jiwa Jawa kita.
“Tentunya dengan slogan tersebut diharapkan semakin memotivasi dan menjadi cambuk generasi muda untuk semakin mencintai budaya negeri sendiri,” tandas Darmadi yang juga Ketua Divisi Tari Sanggar Sobokartti. (Christian Saputro)




