Pesawaran (sumaterapost.co) – Siang itu udara masih sedikit panas. Tampak kerumunan orang berdiri di samping sebuah stan meja dari kayu di pinggir Jalanan Desa Kebagusan, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran. Di stand Meja itu terlihat buah melon, semangka, buah naga utuh, kaleng susu kental manis, dan beberapa
toples berisi irisan buah-buahan lainnya.
Seorang wanita tampak sedang sibuk meracik buah-buahan itu ke dalam sebuah mangkuk dan gelas plastik.
Wanita bernama Siti Rivngatin, SPd.i, MPd yang kerap disapa Rifka itu adalah pemilik usaha es buah itu yang sedang menyiapkan pesanan pembeli untuk di eantap sekedar melepaskan dahaga dengan es buah yang segar itu.
Pedagang es buah seperti Rifka belakangan ini memang banyak menghiasi ruas bilangan jalan tepatnya di Desa Kebagusan.
Mereka menggelar dagangannya mulai jam 10.00 pagi sampai jam tujuh malam. Pedagang (Rifka,red) es buah ini berharap bisa menangguk laba dari para pembeli yang mencari makanan dan minuman.
Rifka menuturkan, baru dua hari ini, dia membuka usaha es buah di depan Kantor KO-WAPPI tempat dirinya bekerja.
“Baru dua hari ini mas, saya buka jualan es buah. Wajar lah mas, sebentar lagi kan mau puasa, kan banyak tuh para pembeli butuh es buah untuk berbuka puasa nantinya, ” cetus Rifka yang juga sebagai Bendahara Organisasi KO-WAPPI Kabupaten Pesawaran, Sabtu 9 Maret 2024.
Terlihat, tangan Rifka tampak cekatan saat meracik es buah di dalam mangkuk.
Menurutnya, berjualan es buah menyambut bulan puasa nanti sangat terasa keuntungannya. Meskipun baru dua hari buka dia hanya sanggup menjual 30 sampai 50 mangkuk es buah.
“Baru dua hari buka saja, saya sudah menjual 30 sampai 50 mangkuk es buah. Ini baru dua hari lo mas, apa lagi di bulan puasa nanti, pastinya laba yang akan saya dapat dua kali lipat dari sekarang,” katanya seraya tersenyum.
Terkait soal harga es buah, Rifka menjelaskan, harga semangkuk es buah Rp 5.000. Alhasil, Rifka bisa mengumpulkan pendapatan antara Rp 375.000 sampai Rp 500.000 per hari. Angka ini jelas lumayan besar. Sebab, dia hanya bermodal Rp 200.000 untuk mengisi stand jualanya dengan buah semangka, buah naga, ager, alpukat, melon dan lain-lain.
Saking larisnya penjualan es buah, Rifka harus berbelanja buah-buahan ke Pasar Tataan. (Zainal) .




