Sumaterapost.co | Pringsewu – Warga di pekon Panjerejo Kecamatan Gading Rejo mengeluhkan dampak dari penggerusan bukit mengakibatkan banjir jika turun hujan, seperti yang di alami Sekolah Dasar Negeri setempat tergenang air jika musim penghujan.
Dari hasil pengamatan dilokasi, bukit kepar Panjerejo kecamatan Gadingrejo, kabupaten Pringsewu, puncak bukit yang ada titik tranggulasinya merupakan tanda ketinggian diatas permukaan air laut, sudah digerus oleh pengusaha dan puncak bukit sudah rata tidak ada pepohonan lagi.
Menyikapi hal ini, aktivis lingkungan mantan aktivis WALHI Lampung, Muhlasin, mengatakan, Pejabat Pemerintah Daerah jangan tutup mata permasalahan lingkungan, luar biasa penggerusan bukit hingga puncak dan ada titik tranggulasinya sudah digerus tidak memperhatikan lagi tentang lingkungan yang ada.
Dampak dari itu, warga di pemukiman lereng bukitpun mulai terasa jika turun hujan, airpun tidak bisa dibendung lagi.
Muhlasin yang akrab dipanggil Simbah berharap, Besok Kamis ini Gubernur Arinal ke Pringsewu pengajian akbar di Pemda Pringsewu, agar bisa mampir meninjau kerusakan lingkungan yang parah, Titik tranggulasi itu di tetapkan oleh pemerintah sebagai titik ketinggian yang ada, bisa rusak akibat penggerusan bukit.
“Kewenangan perijinan ada di Provinsi, semoga Gubernur Arinal peka terhadap masalah kerusakan lingkungan,” Harap mbah Muhlasin.
Dikatakannya pula, penggerusan bukit bukan hanya di Gadingrejo, di wilayah Jatirenggo, dimana tempat dia tinggal juga demikian.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pringsewu, Nurfajri saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, menyampaikan,
“Bersurat saja mas, masyarakatnya, sesuai SOP nanti biar di TL,” ungkapnya melalui WhatsApp, Selasa, (7/9).
(Andoyo)




