Sumaterapost.co | Pringsewu – Membangun Rumah Tangga untuk Kekuatan Bangsa Badan Eksekuti Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pringsewu menggelar Seminar Pranikah, Minggu, 06 November 2022 di aula kampus setempat.
Seminar mengangkat tema “Karena Menikah tak Sebercanda itu” menghadirkan narasumber Drs. H. Junaidi Siraj, M.M., Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pringsewu. Seminar diikuti mahasiswa dan dosen dan juga disiarkan live melalui kanal YouTube STIT Pringsewu.
Dalam paparannya, Junaidi mengungkapkan, rumah tangga harus dibangun di atas komitmen bersama dan kesiapan diri yang matang. Selain memenuhi kaidah syar’i juga harus mengikuti ketentuan regulasi pemerintah.
“Kematangan pribadi yang baik, keikhlasan, kesabaran, dan kerjasama suami istri itu sangat penting dalam membangun rumah tangga yang bahagia dan langgeng,” tuturnya.
Junaidi menambahkan, dalam memilih pasangan hidup, hendaknya dilandasi pada paras yang menarik, memiliki kemampuan, berasal dari keturunan keluarga yang baik, dan ketaatan terhadap agama. Dan diantara dasar tersebut yang terbaik, adalah yang taat kepada agama.
Sementara itu, Ketua STIT Pringsewu Dwi Rohmadi Mustofa, M.Pd., mengatakan, STIT Pringsewu secara periodik menggelar seminar atau kuliah umum dengan menghadirkan pakar maupun praktisi. Hal ini dimaksudkan untuk memperluas wawasan mahasiswa dan dosen, sehingga memotivasi dan inspirasi untuk mencapai prestasi yang terbaik.
“Seminar kali ini merupakan momentum yang istimewa, karena menikah merupakan peristiwa sakral, yang menuntut kesiapan matang para calon pengantin. Para mahasiswa perlu dibekali dengan soft-skill, yang bermanfaat sepanjang hayat,” ujarnya.
Menurut Dwi Rohmadi, mahasiswa umumnya kisaran usia 18 sampai 23 tahun. Dalam rentang usia ini, lanjutnya, mahasiswa berada dalam fase perkembangan menuju dewasa. Oleh karena itu, mereka perlu memahami pentingnya membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
“Bangsa yang kuat, tentu dibangun dari keluarga-keluarga yang harmonis, bahagia, dan sejahtera. Dari keluarga yang tangguh, itu akan membentuk masyarakat yang kuat, dan berarti bangsa ini juga akan kuat,” ucapnya.
Presiden BEM STIT Pringsewu Siti Hajarotul Aini mengatakan, semua pria maupun wanita yang akan melaksanakan pernikahan, harus memiliki komitmen dan tanggung jawab.
Seminar kali ini salah satunya dalam merespon fenomena pernikahan dini, dan munculnya kasus-kasus kekerasan rumah tangga (KDRT).
(andoyo)




