Pasaman, Sumaterapost.co – Amri Pasaribu kembali mengembangkan inovasi baru bidang pertanian di kabupaten Pasaman, berbagai strategi telah dilakukan baik secara intensifikasi dan ekstensifikasi untuk mencapai target swasembada gula konsumsi.
Untuk meningkatkan produksi gula tersebut, maka perlu ada terobosan dalam program ekstensifikasi lahan serta Perlu keterlibatan masyarakat luas dalam meningkatkan lahan tebu.
Amri Pasaribu jelaskan (11/06), awal hadirnya inovasi berdasarkan keprihatinan ekonomi masyarakat petani sawah, petani jagung hanya memenuhi kebutuhan sehari – hari serta semakin ketergantungan dengan pupuk pabrik dalam mengolah pertanian. Tidak dengan tebu, tidak memakai pupuk pabrik alias tidak ada uang pengeluaran.
Cara kerja dalam berkebun tebu cukup simpel, Kita memakai sistem jalur dalam penanaman boleh, kalau tidak juga boleh, yang penting jarak tanam 50cm x 3m serta hasilnya cukup memuaskan, kita hanya dua kali menyiang (membersihkan) rumput dari musim tanam sampai panen dengan umur tujuh bulan. Seterusnya kita tinggal nikmati hasil panen saja setiap bulannya, apa ngak enak tu ujar Amri.
Walau Amri sudah tidak menjabat sebagai wali nagari lagi, namun ia selalu memikirkan masyarakat, bersama masyarakat berkebun tebu, guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
Untuk wilayah pasaman sudah mulai melirik kebun tebu ini.
Menurut pemahaman saya, dengan teknologi pertanian perkebunan sekarang secara tidak langsung terstruktur memiskinkan petani.
Karena masyarakat petani sudah ketergantungan dengan pupuk buatan pabrik, makanya saya berinisiatif menanam tanaman penghasilan masyarakat yang tidak butuh pupuk, cukup sekali tanam nikmati hasil selamanya dan ini merupakan kebutuhan pokok.
Jangka pendek Amri sampaikan, sudah mampu membuka lapangan kerja dengan pengolahan tebu menjadi es. Seperti sekarang kita menyerap 13 kepala keluarga yang bekerja sama dengan kita.
Untuk jangka menengah, program tebu ini kita akan membuat skala masyarakat yaitu gula merah. Jadi masyarakat bisa memproduksi gula merah dengan proses pengilingan bisa melalui upah. Masyarakat bisa jual gula merah atau buat makanan seperti kipang, dodol (galamai), pecal dan produk makanan lainnya.
Serta program tebu untuk jangka panjang berupa pabrik gula Pasir, InsyaAllah tidak ada yang tidak mungkin kalau kita bersama – sama masyarakat saling berdo’a dan berusaha, masyarakat sejahtera berpenghasilan setiap bulan, dengan lahan satu hektar mampu menghasilkan 8jt perbulan, mari berkebun tebu, katanya.
Ewin




