Sumaterapost.co, Medan – Tahukah Anda asal kopi Arabika Gayo Aceh Tengah.? Inilah kopi Arabika yang tak asing lagi di berbagai belahan dunia.
Kopi Arabika Gayo yang sudah dicicipi masyarakat internasional ini diproduksi di dataran tinggi Gayo Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
Tak heran, di dataran tinggi Gayo inilah pusat perkebunan dan produksi kopi terbaik di dunia. Lantas apa peran terbaik “Sumatra Roastery” dalam melakukan pengembangan kopi Arabika Gayo ?
Hal itu terungkap kembali dalam diskusi kecil di Sumatra Roastery Jalan Gagak Hitam Medan Provinsi Sumatera Utara, 3/2/ 2024. Diskusi ini bertopik “Sosialisasi Pemasaran Kopi Aceh di Saudi Arabia”.
Hadir dalam diskusi terbatas itu mantan Pangdam I/BB, Mayjen TNI Ahmad Daniel Chardine, Ridwan Yusuf- pemilik Sumatra Roastery, Dr Hilmy Almascaty,.Wakil Ketua Umum FKMB Medan Kaspul Adam dan beberapa.saudagar di Medan seperti Mustafa, Azhari serta sejumlah tokoh komunitas Aceh.
Dr Hilmy Almascaty mengatakan diskusi ini diadakan untuk menindak lanjuti perjanjian kerjasama Sumatra Roastery dengan Smart Dessert Saudia Arabia. Promotor mengundang para calon mitra dan sponsor untuk mendiskusikan prospek pemasaran Kopi Aceh di Saudi Arabia.
Ridwan Yusuf ketika membuka diskusi sambil ngopi bareng itu memberi wacana dengan statemen Sumatra Roastery akan mempersiapkan kopi Arabica Gayo Aceh berkualitas tinggi.
Artinya kopi Arabica yang halal dan diproses secara syariat Islam. Sementara mitra Saudi, Smart Dessert akan mempersiapkan jaringan kedai kopi ala Aceh di seluruh Saudi Arabia dengan sistem franchaise atau waralaba.
Tak heran, dalam diskusi yang berlangsung hangat itu para promotor dan sponsor pengembangan kopi Arabica Gayo di pusat cafee sekaligus pusat Sumatra Roastery Medan Sumut, para peserta juga cukup bersemangat menyampaikan ide-ide cemerlang tentang pengembangan kopi Arabika Gayo.
Mantan Panglima Kodam I/ Bukit Barisan, Mayjen TNI Achmad Daniel Chardine memberikan semangat kepada promotor dan calon mitra untuk mengembangkan pemasaran kopi Aceh Gayo ke dunia Islam.
“Perlu dipelajari lebih dalam tradisi penyajian kopi Arabika Gayo ini, karena pasaran dunia sangat menjanjikan. Sebenarnya untuk pasaran lokal kita juga masih kekurangan. Namun untuk mengharumkan nama bangsa, maka kenikmatan kopi Arabika Gayo perlu disebar luaskan ke dunia. Imbuh Mayjen Daniel bersemangat yang diaminkan Bang Ridwan dan Dr. Hilmy, serta peserta lainnya.
Dengan fasihnya, Jenderal yang baru pulang dari kunjungan ke Saudi Arabia ini menjelaskan beberapa keutamaan kopi Arabika dan Rabusta. Bagaimana cara penyajiannya yang benar agar mendapat cita rasa kenikmatan yang maksimal.
“Menikmati kopi jangan pakai gula, karena akan merubah struktur kimia kopi, dan menjadikannya bahaya untuk kesehatan lambung,.” ujar jenderal yang kini bertugas di Lemhanas RI itu.
Sementara Dr. Hilmy memaparkan filosofi kopi dari tradisi Yaman dan Arab. “Kopi adalah hidangan suci bagi orang Arab. Kopi disebut dengan Gahwah, atau kekuatan. Jadi kopi yang diminum akan melahirkan kekuatan. Manfaat kopi minimal ada 5. Sebagai minuman nikmah, mendatangkan quwwah (kekuatan), halalan tayyibah, mubarakah (berkah) dan syifaan (penyembuh),” terang Hilmy.
Bukan hanya itu, banyak masukan berharga dari para hadirin untuk suksesnya pengembangan Sumatra Roastery di Saudi Arabia. “Insya Allah, habis pemilu nanti, mitra Saudi Arabia akan berkunjung ke Medan dan Aceh untuk melihat langsung prosesing kopi, sekaligus menyesuaikannya dengan tradisi pengolahan di Arab. “Kami akan mengundang juga calon-calon mitra lokal yang berminat atau ingin bergabung mengembangkan kopi di Arab.” tambah Bang Wan.
Untuk mengambil berkah kerjasama usaha ini, kedua belah pihak di Saudi Arabia sepakat akan menjadikan Hotel Waqaf Habib Bugak di Al-Aziziyah Mekkah Al-Mukarramah sebagai pusat operasionalnya.
Pemilihan Hotel Waqaf Habib Bugak sebagai pusat operasional juga untuk mengembalikan jalinan silaturrahmi antara Mekkah dengan Aceh. Ikatan emosional ini akan dijalin dengan cita rasa kopi Aceh sehingga kenangan akan sejarah hubungan Mekkah dengan Aceh akan tersambung kembali. Karena Sumatra Roastery Medan dimiliki oleh putra asli Aceh, tepatnya dari Bugak Bireuen.(bay)




