Sumaterapost.co, Jeddah – Sumatra Roastery menyatakan sepakat bersama mitra Saudi Arabia membuka kedai kopi khas ala Aceh di Mekkah di Hotel Habib Al-Asyi kawasan Al-Aziziyah, hotel milik waqaf Habib Bugak Aceh di Mekkah.
Ini adalah salah satu butir perjanjian kerjasama yang disebutkan dalam Nota Kesepahaman atau MoU dengan mitra Saudi Arabia, dari Smart Dessert Saudi Arabia. MoU ditandatangani pada 30 Januari 2024 di Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah Saudi Arabia, disaksikan Staff Konsulat Jenderal RI. Bagas Haryotejo dan Muhammad Fadhel Jamali.
Kesepakatan kerjasama ditandatangani oleh Syeikh M Faiz Al-Quraishi, Direktur Utama Smart Dessert KSA dan Dr. Hilmy Almascaty, Presiden Direktur PT. AgroPerlak Membangun yang juga Ketum Yayasan Waqaf Bugak Darussalam mewakili pihak Sumatra Roastery yang berpusat di Medan.
Sumatra Roastery akan mempersiapkan kopi Arabica Gayo Aceh berkualitas tinggi yang halal dan diproses secara syariat Islam. Sementara mitra Saudi, Smart Dessert akan mempersiapkan jaringan kedai kopi ala Aceh di seluruh Saudi Arabia dengan sistem franchaise atau waralaba. Untuk mengambil berkah kerjasama usaha ini, kedua belah pihak sepakat akan menjadikan Hotel Waqaf Habib Bugak di Al-Aziziyah Mekkah Al-Mukarramah sebagai pusat operasionalnya.
Pemilihan Hotel Waqaf Habib Bugak sebagai pusat operasional juga untuk mengembalikan jalinan silaturrahmi antara Mekkah dengan Aceh. Ikatan emosional ini akan dijalin dengan cita rasa kopi Aceh, sehingga kenangan akan sejarah hubungan Mekkah dengan Aceh akan tersambung kembali. Karena Sumatra Roastery Medan dimiliki oleh putra asli Aceh, tepatnya dari Bugak Bireuen.
Sebagaimana diberitakan media pekan lalu, produk Sumatra Roastery mendapat sambutan hangat dari peserta pameran Makkah Halal Forum yang diselenggarakan Pemerintah Saudi Arabia di Mekkah. Demikian pula dari hasil survey lapangan dan konsumer Saudi yang dilakukan mitra Smart Dessert, bahwa kopi Aceh mendapat sambutan hangat karena memiliki rasa yang khas.
“Insya Allah produk Sumatra Roastery akan mampu bersaing dengan produk kopi yang sudah ada di Saudi” kata Dr. Hilmy yang diaminkan Syeikh Faiz Al-Quraishi kepada.media ini melalui telepon selular dari Jeddah, Selasa 30/1/2024.
Pihak Pemerintah Indonesia yang diwakili Konsulat Jenderal, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Jeddah sangat menyambut baik kerjasama ini. “Ini adalah langkah awal yang baik dan strategis untuk memperkenalkan kembali hubungan sejarah antara Aceh dengan Mekah kembali,” tambah Hilmy.
Secara terpisah, Ridwan Yusuf, pemilik Sumatra Roastery mengucapkan syukur Alhamdulillah karena diberi kepercayaan oleh mitra Saudi Arabia sebagai supleyer kopi Aceh ini. “Insya Allah bersama dengan tim Sumatra Roastery ini kami akan menjaga amanah dan kualitas prima produk kopi Aceh ini. Kami berusaha terus meningkatkan kwalitas produk sesuai dengan standar internasional dan syariat Islam.” katanya penuh semangat.
Direncanakan pihak mitra Saudi Arabia dari Smart Dessert akan segera berkunjung ke Pusat Sumatra Roastery di Medan untuk membahas tekhnis pelaksanaan kerjasama.
“Rencananya juga akan berkunjung ke pusat perkebunan kopi di Aceh Gayo, untuk melihat dan mendokumentasikan proses perkebunan dan pengelolaan paska panen kopi Aceh yang dijamin sesuai syariat Islam dan standar kesehatan dunia.” ujar Bang Wan, panggilan akrab Ridwan Yusuf.
“Bukan hanya itu, dalam waktu dekat, tim Sumatra Roastery akan segera mengirimkan tim kecil manajemen dan mitra lokal untuk menyusun SOP yang sesuai dengan tradisi dan hukum Islam di Saudi Arabia. Kita ingin kerjasama usaha ini berjalan sesuai dengan resmi pemerintah dan juga syariat Islam yang diterapkan di Saudi,” Imbuh Bang Wan.
Sementara Yayasan Waqaf Bugak Darussalam akan mempersiapkan pelatihan barista dan sdm yang akan dikirim ke Saudi Arabia. “Bersama tim Sumatra Roastery dan Lembaga Pendidikan di Bugak Aceh, kami akan mempersiapkan SOP pelatihan untuk calon pengelola kedai kopi di Saudi Arabia. Terutama pelatihan bahasa, managemen dan promosi kepada anak-anak muda berpotensi Aceh.” kata Dr. Hilmy.
Kerjasama ini adalah langkah awal untuk menyambung kembali jalinan para saudagar Makkah dan Aceh yang telah terbina sejak zaman kegemilangan Islam. Kami ingin menjadi pioner dalam menyambung relasi dagang para saudagar Aceh ke Mekkah kembali seperti dahulu.
Yayasan Waqaf Bugak Darussalam sudah mempersiapkan lahan untuk pelatihan prosesing kopi Arabika yang sesuai dengan syariat Islam dan juga selera cita rasa konsumen Saudi Arabia. Kehalalan dan proses sesuai syariat adalah nomor satu. Karena kopi bagi orang Arab, bukan hanya sekedar cita rasa, tapi juga sebagai sumber kekuatan rohani. Makanya orang Arab menyebut kopi dengan gahwah, artinya quwwah atau kekuatan, sumber kekuatan rohani.
“Bagi orang Arab yang taat, kopi adalah minuman suci para sufi untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Disebutkan Syeikh Imam Syazaly menyebutkan, barangsiapa yg meminum kopi (qahwah) maka malaikat akan berdoa untuknya, selama kopi masih tercium aromanya. Tentu yang dimaksud adalah kopi yang sesuai prosesnya dengan syariat Islam dan suci, tidak mengandung nakjis atau bahan kimia berbahaya,” papar Dr Hilmy.(bay)




