Sumaterapost.co – Para ulama berbeda pendapat mengenai surga yang disebutkan dalam Al’qur’an dimna Allah SWT menempatkan Nabi Adam dan dari sana Adam disuruh turun/keluar, apakah berada di Langit atau di Bumi
Pendapat yang Utama adalah Bahwa surga tersebut berada di bumi,karena Allah SWT menciptakan Nabi Adam sebagai Khalifah di Bumi,kemudian Allah menggambarkan surga yang dijanjikan dilangit sebgai surga khuldi,andaikata surga itu yang menjadi tempat kediaman Nabi Adam,tidaklah iblis berani berkata kepada Adam
Sebagaimana firman Allah “فَوَسْوَسَ اِلَيْهِ الشَّيْطٰنُ قَالَ يٰٓاٰدَمُ هَلْ اَدُلُّكَ عَلٰى شَجَرَةِ الْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلٰى Fawaswasa ilayhissayton kola ya Adamu hal adulluka ala Sajaratilkhuldi wamulkinllayubla,
Artinya’ kemudian syaitan membisikkan fikiran jahat kepadanya,dengan berkata” Hai Adam,maukah saya tunjukan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yg tidak akan binasa (Q.Thaha,120).
Surga Khuldi adalah tempat kenikmatan dan bukan tempat paksaan atau larangan,sedangkan Allah melarang agar Adam dan Hawa untuk tidak memakan buah Khuldi pada saat mereka berada dalam surga itu,karena Surga yang sesungguhnya adalah tempat Orang-orang Yang kekal dan Abadi dalam kenikmatan dan tanpa larangan,maka jelas Surga tempat Nabi Adam pada saat itu bukanlah Surga yang di Janjikan seperti dalam Al’qur’an,
Alasan lainnya ialah, Bahwa iblis ketika menolok sujud pada Nabi Adam,ia pun dikutuk dan dikeluarkan dari surga,maka seandainya itu adalah Surga Khuldi seperti yg dijanjikan dalam Al’qur’an,maka tentulah iblis yang mendapat kemarahan dari Allah SWT tidak dapat masuk kembali untuk menggoda Nabi Adam dan Hawa,
Kemudian disurga dimana Adam dan Hawa di tempatkan, adam merasakan panas matahari, lapar dan haus (dahaga),serta terlepas pakaiannya(telanjang)setelah memakan buah Khuldi,jika mereka berada ditempat Surga yang sesungguhnya seperti yang dijelaskan dalam Al’qur’an, mereka akan kekal(Khuldi) dan tidak merasakan lapar dan haus dan tidak akan telanjang juga tidak akan merasakan panasnya matahari.
118-119 {إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَىٰ – وَأَنَّكَ لَا تَظْمَؤُا۟ فِيهَا وَلَا تَضْحَىٰ}
Firman Allah “Inna laka Allataju’a fiha wala taqra (118) Wa annaka latazma’u fiha wala Tadha (119) QS.Thaha Artinya, Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan didalamnya dan tidak akan telanjang dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak pula akan ditimpa panas matahari didalamnya (QS.Thaha 118-119).
Semoga Bermanfaat dan menambah pengetahuan buat Saudara/i yang membacanya Aamiin Ya Robbal Aalamiin dan Kesimpulan ini di Kutip dari Buku Tentang yang Berjudul Kisah 25 Nabi dan Rasul ditulis Oleh Ustadz Hanafi dan diterbitkan Bintang Indonesia Jakarta, (08/08/2022).
(4211ARI)




