Ogan Ilir – Terkait isu adanya tuduhan ikut menerima uang suap dari dana hibah Bawaslu Ogan Ilir. Ketua DPRD Ogan Ilir (OI), Suharto HS, membantah ikut serta menerima uang dari Dana Hibah Bawaslu pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten OI Tahun 2020 lalu.
Suharto mengakui, tidak mengerti dan tidak tahu-menahu terkait adanya tuduhan atas penerimaan uang sebesar Rp. 300 juta yang disebutkan.
“Sedangkan saya dilantik pada September 2019 menggantikan Ketua DPRD sebelumnya Pak Endang PU. Sebelum saya dilantik memang ada penandatanganan NPHD antara Ketua DPRD, Bupati, Ketua KPU dan Ketua Bawaslu,” kata Suharto kepada awak media di ruangan kerjanya, Senin (03/04/2023).
Setelah dirinya dilantik, Suharto mengatakan, ada pembahasan lanjutan terkait dana hibah Bawaslu dimaksud.
“Jadi ketika pembahasan anggaran, saya belum dilantik sebagai Ketua DPRD OI. Setelah pencairan, baru saya dilantik,” ujarnya Suharto.
Akan tetapi, setelah melalui telaah dan hasil study banding di Kabupaten OKU Timur dan Kabupaten Bantul di Provinsi Jogjakarta jumlah tersebut dinilai terlalu besar.
“Setelah kami lakukan study banding di dua tempat itu, didapati dari segi jumlah mata pilih, jumlah desa, jumlah kecamatan dan kesulitan medannya lebih besar. Namun dananya jauh lebih kecil dari Kabupaten OI-SUMSEL,” terangnya.
Setelah melakukan studi banding tersebut, dirinya mengatakan, selanjutnya dilakukan pemotongan atas anggaran Bawaslu dan KPU Ogan Ilir.
“Untuk KPU waktu itu dari anggaran sebesar Rp. 50 miliyar, dipotong jadi Rp. 40 miliyar. Untuk Bawaslu dari semula Rp. 19 miliyar dipotong menjadi Rp. 14 miliyar, Kemudian kita ketok palu,” jelasnya Suharto sampaikan melalui wawancara awak media Ogan Ilir.
Lanjutnya Suharto, meski pada rapat pemotongan anggaran sempat ada perdebatan yang cukup menegangkan, namun pihaknya tetap pada pendirian untuk memotong dana hibah tersebut.
“Makanya kita potong karena menurut kami itu tidak sesuai. Meski pada akhirnya dana NPHD tersebut kita anggarkan kembali pada anggaran perubahan (kita kembalikan),” Pungkasnya Suharto. Laporan Jurnalis Ogan Ilir-Sumsel