Semarang – Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menggandeng Sanggar Sobokartti menaja pagelaran Ketoprak Milinial. Kegiatan pertunjukan yang merupakan bagaian program Kampus Merdeka Modul Nusantara mengusung lakon : “Minakjingga – Damarwulan” digelar di Gedung Sobokartti, Jalan Dr.Cipto 31 – 33, Semarang, Sabtu (16/12/2023).
Dosen pengampu Modul Nusantara dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Yani Parti Astuti dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Modul Nusantara bertujuan untuk memaksimalkan ruang jumpa mahasiswa, menambah pemahaman, dan mengendapkan makna toleransi.
“Pada kegiatan ini, mahasiswa akan belajar mengenal kekayaan kebudayaan nusantara yang berasal dari berbagai golongan, suku, ras, agama, dan kepercayaan.Modul Nusantara terdiri dari 16 aktivitas yang meliputi kebinekaan, inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial. Pentas budaya ini merupakan salah satu bentuk kontribusi sosial,” terang Yani.
Perwakilan Perkumpulan Budaya Sookartti Darmadi menyambut baik kerjasama dari Udinus untuk pentas bersama yang salah satunya mementaskan kesenian ketoprak yang mulai langka. “Sobokartti merupakan salah satu sanggar yang secara konsinten menguri-uri budaya Jawa.Harapannya pentas bersama para mahasiswa bisa saling mendukung untuk pelestrian budaya dan kesenian tradisi,” ujar Darmadi.
Sementara itu, Lurah Kebon Agung Petrus Widodo mengatakan ikut senang Sanggar Sobokartti yang berada di wilayahnya dijadikan wadah para mahasiswa dari Udinus untuk menjalankan program Modul Nusantara.
“Harapannya ke depan Sobokartti makin dikenal dan menjadi destinasi budaya di Kota Semarang. Apalagi para peserta Modul Nusantara ini dari berbagai daerah di Indonesia tentunya nantinya secara tidak langsung akan ikut mempromosikan Sobokartti,” ujar Petrus dalam sambutannya.
Pertunjukan dibuka dengan penampilan tari Gamyong Pareanom persembahan dari Sanggar Sobokartti. Kemudian para mahasiswa peserta Modul Nusantara menyuguhkan tari Buttakalasukangku dari Makassar dan tari Tor-tor Batak Marhusip dari Medan.
Pada pamuncak acara ditampilkan pagelaran ketoprak milenial “Minakjingga – Damarwulan” disutradarai Totok Pamungkas ini mengisahkan tentang Damarwulan dan Menakjingga.
Adalah seorang Adipati yang diingkari janjinya oleh orang orang Majapahit.
Dialah Menakjingga. Majapahit mengingkari janjinya. Menakjingga akan dinikahkan dengan Kencana Wungu setelah bisa meredam pemberontakan Kebo Marcuet. Tetapi janji telah diingkari.
Menakjingga marah. Lalu, menyerang Majapahit dan Menakjingga dianggap memberontak terhadap Majapahit. Hingga muncul Senopati pamungkas yang bernama Damarwulan.
Pertunjukan ketoprak milenial yang gayeng ini ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat dan mahasiswa yang mengikuti program pertukaran mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan ada beberapa mahasiswa secara spontan yang ikut berinteraksi di atas panggung pertunjukan ketoprak milenial. (Christian Saputro)




