Sumaterapost.co | Aceh Timur – Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT- RI) ke,80 di Kecamatan Madat, kabupaten Aceh Timur berlangsung khidmat dan sukses, rangkai acara diikuti oleh unsur Muspika, ASN, Kepala sekolah, dewan guru, para Keuchik, perangkat desa, Pendamping Desa, Pendamping PKH besrta para tokoh masyarakat beserta para imum mukim dan ratusan para siswa.
Acara sakral peringatan HUT kemerdekaan Republik Indonesia ke – 80 yang berlangsung di lapangan bola kaki, Madat Minggu (17/8) berlangsung lancar, dipimpin inspektur upacara AKP, Muklis, SE, Kasat Samapta Polres Acej Timur, pembacaan teks proklamasi oleh guru.
Upacara yang berlangsung meriah. Namun sayangnya banyak tokoh masyarakat yang merasa kecewa karena tidak hadirnya satupun anggota DPRK Aceh Timur dari Dapil IV.
“Kami merasa kecewa, karena tidak ada anggota dewan yang hadir saat upacara, jadi teks proklamasi kemerdekaan di tiadakan,” ujar mantan ketua Forum Keuchik Azhar, AB.
Hal senada juga disampaikan tokoh pemuda Kecamatan Azhary, ia sangat kecewa dan menyayangkan ada tiga anggota dewan putera asal kecamatan madat. Dewan ada yang dari partai PKB, Gerindra dan Nasdem yang terpilih dari Dapil IV wilayah Kecamatan Madat, namun entah apa kendala hingga mereka tidak hadir.
“Ketidak hadiran tiga anggota dewan pada acara hari sakral yakni, upacara peringatan HUT RI ke-80 di Madat, sangat kita disesalkan, seharus mereka dapat memberikan motivasi atau semangat bagi peserta yang hadir untuk mengenang para jasa pahlawan yang telah gugur dalam mengusir penjajah,” ujar Azhary sapaan akrap Rais Azhary humas PWO Aceh.
Sementara salah satu anggota Dewan dari Partai Gerindra, Tgk Muhmmad Abdul Samad, saat dikonfirmasi media ini via selularnya mengaku tidak mendapatkan undangan dari Camat. “Saya tidak ada undangan, untuk acara peringatan HUT” jawab Tgk Muhammad singkat.
Pj Camat Madat Marzuki saat di konfirmasi mengaku semua anggota dewan ada diundang, namun mereka (dewan-red) tidak ada yang hadir, teks proklamasi di harus bacakan oleh guru.
“Semua anggota dewan ada kita undang, karena tidak satupun yang hadir, teks proklamasi di bacakan oleh seorang guru”, pungkasnya. (Raz)




