Sumaterapost.co | Sumut – Bireuen-Ustad Bukhari Paloh Gadeng melukiskan Al-Qur’an, petunjuk jalan yang lurus bagi umat manusia.
“Kami perintahkan ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan jangan kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari Jalan Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa”.(QS Al An am i (6) Ayat 153.
“Aneka pahala kita peroleh dengan membaca Alquran.Melihat saja Al quran mendapat pahala.Apalagi membaca dan memahami isi Al-Qur’an Siapa sering membaca Al-Qur’an, di hari kiamat kelak dicari oleh Al-Qur’an,” kata Bukhari saat bertindak menjadi khatib Shalat Idulfitri 1443 H di Masjid Raya Al Munawwarah Teupin Murni Kecamatan Gandapura Timur Kabupaten Bireuen, Senin 2/5/022.
Dihadapan ratusan jemaah, khatib Bukhari menyatakan Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT tak sembarangan. Kitab suci yang mulia ini diturunkan pada bulan suci Ramadhan, bulan mulia untuk menjadi petunjjuk bagi umat manusia.
Alqur an diiturunkan Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Rasulullah SAW di Gua Hira’ pada malam. Lailatur Qadar atau malam miulia bertepatan pada 17 Ramadhan.
“Diceritakan dalam sebuah hadist bahwa pada hari Kiamat tiba, Nabi Muhammad SAW akan datang memberi syafaat kepada umatnya yang gemar membaca Al-Qur’an,” jelas Bukhari Teungku Paloh Gadeng.
Menyinggung Idulfitri, Bukhari menerangkan artinya, kembali kepada fitrah, bersih dari dosa seperti bayi baru dilahirkan setelah berpuasa di bulan suci Ramadhan melawam hawa nafsu. Pantaslah Rasulullah yang sangat mencintai umatnya, menyebutkan umatku yang berpuasa karena Allah bersih dari dosa.
“Pagi Idul Fitri semua setan menangis tersedu karena anak cucu Adam sudah bersih dari dosa. Padahal setiap hari setan senantiasa memperdayakan, mempengaruhi berbagai cara agar kita sesat,” ujar Bukhari yang juga bertindak sebagai imam Shalat Idulfitri di masjid yang megah itu.
Ustad menyebut beberapa tugas setan dalam menyesatkan Anak cucu Nabi Adam.Seperti setan Zaliatun bertugas di pasar pasar, mal dan diberbagai pusat perdagangan.Tugasnya menggoda orang jualan, hingga menurunkan takaran timbangan.
“Sedangkan setan Dasima tinggal di rumah-rumah warga untuk mengacaukan kehidupan rumahtangga yang terkadang suami-isteri bisa bertengkar tanpa sebab yang jelas. Karena itu sering-seringlah membaca Al-Qur’an di rumah,” ingat Bukhari.
Selain itu setan bernama Wanhat. Setan ini tukang ganggu orang mandi junub. Sudah begitu lama mandi tak juga siap.siap.Padahal di masjid sudah bertakbir.
Ada juga setan Wasnan yang bertugas memejamkan (pupet) mata orang. Menekan belakang orang agar tidur lebih nyenyak lagi.Bahkan ada jemaah tertidur di masjid saat khatib menyampaikan tausiah atau khutbah akibat dipejamkan matanya oleh setan Wasnan.
“Jika kita hendak melaksanakan ibadah ditutup bola mata kita. Bayangkan misalnya kita tinggal dekat dengan masjid meski terdengar azan Subuh. Masih juga tidur lagi, ini kita didaya habis habisan oleh setan Wasnan.Luar biasa jika setan berhasil Sebagian kita tidak mampan didaya setan Wasnan karena memiliki iman teguh dana mudah mudahan keimanan bisa kita jaga dengan baik,” ingat Bukhari.
(Bachtiar Adamy)




