Pasaman, Sumaterapost.co – Sangat kita sayangkan tambang Emas bukit lintang dan rumput pahit sampai merenggut nyawa. Memang tak bisa kita pungkiri tambang ilegal bukit Barisan tersebut adalah suatu mata pencarian masyarakat banyak. Namun tambang tersebut telah merenggut nyawa.
Menurut salah satu tokoh masyarakat ld, peristiwa kejadian Pada 10 maret 2024 lalu, salah seorang inisial AM jenis kelamin laki laki dengan alamat warga kampung sianok, nagari Ganggo Hilia, kecamatan Bonjol telah meninggal dunia di lobang tambang emas yang bernama Ipah di rumput pahit bukit Barisan. Di duga korban meninggal tersebut karena akibat keracunan gas metan dalam lobang.
Sementara Dua lagi temannya bisa di selamatkan, yang terselamatkan adalah inisial H dan inisial B, sesuatu usaha yang sangat berbahaya kalau di biarkan dalam mencari nafkah sampai sampai imbalan nyawa.
Pada hal, tambang tersebut ilegal yang terletak di kawasan bukit Barisan, kecamatan Bonjol, kita tau dan sadar selama ini pihak berwajib serba salah untuk mengambil tindakan. Di hentikan tambang tersebut tempat mencari nafkah bagi masyarakat banyak. Namun kalau dibiarkan telah banyak menelan korban.
Hebatnya, setiap para pekerja penambang yang meninggal dunia di lobang tambang tersebut seakan – akan hanya musibah biasa. Padahal musibah itu telah menelan nyawa, bahkan sampai meninggal dunia.
Berapa banyak anak-anak menjadi yatim korban tambang yang sengsara setelah ayahnya meninggal dunia, gara – gara tambang tersebut, biarpun telah banyak menelan korban, namun persoalan tersebut adem-adem saja, padahal telah dilakukan pemangilan oleh Aparat Penegak hukum dengan no surat (B/11/lV/RES 55/2024/Reskrim).
Anehnya lagi, tambang tersebut tetap berjalan seperti biasa. Apakah negara kita ini tidak peduli lagi dengan rakyatnya, pada hal tambang tersebut jelas – jelas melanggar aturan, karena terletak di kawasan hutan bukit Barisan, Dimanakah hati dan naluri kita.
Diminta pada penegak hukum agar mengusut tuntas kasus kematian ini, juga di minta pada dinas Kehutanan dan KSDA untuk pro aktif dalam persoalan tambang ini, jangan sampai menunggu lebih banyak korban lagi baru pihak kehutanan dan KSDA bertindak, katanya.
(**)