Sumaterapost.co | Sergai – Jembatan penghubung sepanjang 30 Meter di Dusun 3 Betung Desa Silau Rakyat Kecamatan Sei Rampah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) Sumatera Utara kondisinya memprihatinkan dan melengkung.
Pantauan Sumaterapost.co, Kamis, (8/9/2022), tampak jembatan sepanjang 3O Meter kondisinya melengkung. Sementara tiang penyangga jembatan kini sudah rapuh keropos tergerus air sungai.
Sumarni (50) warga dusun 3 Betung menceritakan,sebelumnya pada tahun 1990 jembatan penghubung antar desa ini terbuat dari bahan lantai papan, lnamun di tahun 2016 jembatan tersebut sempat di renovasi dengan penyangga 4 tiang beton dan lantai plat besi.Dengan kondisi sekarang warga harus hati hati melintas, karena jembatan tersebut sudah melengkung dan goyang bila dilintasi kendaraan.
“Keberadaan jembatan penghubung ini sudah lama sekali, lihatlah kondisinya mau patah dan sudah melengkung. Dua bulan yang lalu ada pengendara sepeda motor terjatuh kedalam sungai saat melintasi jembatan, dan seorang petani mengangkut hasil panen menggunakan kendaraan sejenis jetor juga jatuh ke sungai, ” ungkapnya, Kamis, (8/9/2022)
Warga khawatir jembatan penghubung tersebut ambruk saat dilintasi.Dan berharap, pemerintah peduli dengan jembatan penghubung antar desa ini agar cepat di perbaiki. Karena jembatan tersebut merupakan akses cepat menuju kota Sei Rampah melalui desa gempolan.
“Takutnya jembatan itu ambruk dan memakan korban jiwa. Lagi pula bila jembatan dan jalan itu bagus maka warga tak akan menempuh puluhan kilometer menuju kota Sei Rampah, dan warga petani lebih mudah dan dekat mengangkut hasil panennya,” sambung Sumarni.
Menurut Ludin Siregar (60) seorang petani warga desa Silau Rakyat mengatakan, Keberadaan jembatan di Dusun Betung sebenarnya cukup strategis dan penting bagi masyarakat sekitar, karena jembatan itu dijadikan sebagai jalur alternatif yang menghubungkan Desa yang ada di Kecamatan Sei Bamban dan Sei Rampah.
Biasanya kata Ludin, akses jalan dan jembatan di sana digunakan para petani untuk mendistribusikan hasil panen. Namun karena kondisi jembatan dan jalan yang rusak, membuat kendaraan roda empat tak dapat melintas.
Ludin Siregar mengaku, kondisi jalan dan jembatan yang rusak membuat dia kesulitan saat hendak menuju ladang.
“Selain jembatan ini memang kondisi jalan juga rusak. Jadi kita tiap hari lewat dari sini sangat kesulitan lah. Dilalui dengan jalan kaki jembatan itu goyang apalagi saat dilalui kendaraan,” ujarnya.
Selanjutnya kata Ludin, saat hujan, jalanan menjadi becek dan berlumpur wargapun kesulitan melintas. Padahal jika jembatan dan jalan di sana dalam kondisi baik, akses produksi panen petani dapat lebih mudah diangkut.
“Kami minta agar jalan diperbaiki dan jembatannya juga, jadi kami tidak sulit mau pergi ke ladang dan hasil panen pun gampang diangkut, lagipula lewat jalan alternatif ini akses ke kota Rampah dan TebingTinggi lebih dekat cepat,” tukasnya.
Reporter: Bam16.




