Sumaterapost.co | Lombok Tengah, NTB – Produksi sampah semakin hari terus meningkat hal tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, semakin tinggi jumlah penduduk maka jumlah sampah yang dihasilkan pun semakin banyak.
Selain itu pertumbuhan ekonomi, perkembangan industri dan teknologi juga membawa dampak negatif seperti volume, jenis serta karakteristik sampah menjadi beragam. Persoalan lingkungan seperti sampah menjadi masalah yang sangat meresahkan bagi masyarakat karena menyebabkan terjadinya krisis ekologi yang ditandai dengan datangnya bencana alam.
Sampah merupakan permasalahan yang tak kunjung usai karena setiap harinya semakin menumpuk akibat dari ketidakpedulian terhadap lingkungan dan kebiasaan buruk masyarakat membuang sampah sembarangan selain itu juga pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah masih sangat rendah. Jika terus terjadi secara berkelanjutan dapat berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
Berdasarkan data Dinas LHK NTB proyeksi total timbulan sampah di NTB sebanyak 2.567,74 ton per hari. Produksi sampah di NTB yang tinggi membutuhkan penanggulangan yang serius baik dari pemerintah dan kontribusi masyarakat untuk mengatasi produksi sampah yang cukup tinggi. Pengelolaan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah karena pada dasarnya pengelolaan sampah juga menjadi tanggung jawab setiap masyarakat.
Di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, permasalahan sampah sampai saat ini masih belum dapat teratasi. Terlihat dari banyaknya tumpukan sampah yang terdapat di wilayah Sengkol 1 dan Sengkol 4. Sebagai bentuk kepedulian akan permasalahan ini, Mahasiswa KKN UNRAM bekerjasama dengan Karang Taruna Desa Sengkol melakukan aksi bersih-bersih di wilayah Sengkol 1 dan Sengkol 4.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dusun Sengkol 1, Sengkol 4, BABINSA, SATPOL PP, BKD dan melibatkan masyarakat setempat. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 7 Juli dan 11 Juli 2022 karena kegiatan ini tidak cukup dilakukan dalam satu waktu.
Kepala Dusun Sengkol 4, Sanjaya menjelaskan penanganan sampah sudah dilakukan secara maksimal namun sering terdapat sampah kiriman yang sudah berlangsung sejak lama, selain itu persoalan penangangan sampah yang kurang terpadu sehingga sering terjadi penumpukan sampah.
“Sebagian besar sampah tersebut merupakan limbah plastik, pampers, dan sampah rumah tangga,” katanya.
“Dari kegiatan tersebut diharapkan semua masyarakat termasuk kita memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungan dan dalam jangka panjang diharapkan adanya budaya hidup bersih dan sehat yang tertanam di masyarakat,” pesan Sanjaya.
(s).




