Sumaterapost.co, Binjai – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Binjai menggelar program Gerakan Salat Subuh Berjamaah (GSSB). Kali ini kegiatan dilaksanakan di Masjid Jami Al-Fath, Jalan Tengku Amir Hamzah, Kelurahan Jatikarya, Kecamatan Binjai Utara, Minggu (14/11/2021).
Kegiatan ini merupakan yang pertama dilaksanakan setelah sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, sekaligus pelaksanaan program GSSB perdana pasca pelantikan pengurus baru PD DMI Kota Binjai periode 2021-2026.
Tampil sebagai imam Salat Subuh dan penceramah, Drs H Muhammad Yahya. Turut pula hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua PD DMI Kota Binjai, Letkol (CKM) dr H Darma Malem Sembiring SpTHT-KL, Ketua BKM Jamik Al-Fath, H Nur Akhmadi, tokoh masyarakat setempat, H Saleh Bangun, serta jajaran pengurus PD DMI Kota Binjai dan sejumlah pengurus PC DMI se-Kota Binjai.
Dalam tausiahnya berjudul “Fadilah (Keutamaan) Memakmurkan Masjid”, Drs H Muhammad Yahya, menyatakan, upaya memakmurkan masjid bukan hanya dilakukan melalui mlpeningkatan kualitas dan kuantitas fisik, berupa sarana dan prasarana, serta nilai keindahan bangunan masjid.
Sebab menurutnya, hal utama yang harus diperhatikan ialah kemakmuran dari sisi ruh masjid. Dalam hal ini, masjid harus memiliki fungsi dan nilai manfaat yang lebih luas bagi umat Islam selain tempat ibadah, semisal menjadi sarana edukasi, perlindungan sosial dan ekonomi, serta penyelesaian berbagai persoalan kehidupan.
“Tak ada ruginya memakmurkan masjid. Sebab memakmurkan masjid bagian dari menjalankan sunah Nabi. Masjid juga tempat di dunia ini yang paling disukai oleh Allah. Sehingga banyak fadilah yang akan kita dapatkan,” seru Yahya.
Dikatakan Yahya, di antara banyak keutamaan itu, ada dua fadilah utama yang akan diberikan Allah Subhanahu Wa Taala kepada orang-orang yang memakmurkan masjid.
Fadilah pertama, katanya, berupa pengampunan dosa. Sebab melalui ibadah, kegiatan amal, dan sunah yang dikerjakan dalam lingkungan masjid secara ikhlas, tentunya akan memberikan pahala dan menjadi pertimbangan bagi AllahSubhanahu Wa Taala untuk memberikan pengampunan dosa bagi hambaNya.
Sedangkan fadilah kedua, lanjut Yahya, Umat Islam akan mendapatkan keistimewaan di kehidupan akhir (akhirat). Salah satunya ialah ciri fisik, dalam hal ini wajah, yang terlihat lebih bersinar indah dibandingkan dengan manusia-manusia lainnya.
“Berdasarkan hadis Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasalam, wajah orang yang selama hidup di dunia dia bergegas hadir menuju masjid dan meninggalkan aktivitas duniawi saat mendengar azan dikumandangkan, maka di hari akhirat nanti wajahnya itu ibarat (sinar) bintang,” ungkapnya.
Kemudian, orang-orang yang selama hidup di dunia dia senantiasa hadir dan siap beribadah di masjid sebelum azan dikumandangkan, maka di akhirat nanti wajahnya ibarat sinar bulan.
“Sebaliknya, orang yang selama hidup di dunia dia senantiasa tetap berada di masjid setelah Salat Subuh, lalu beribadah dan mengingat Allah hingga waktu Salat Zuhur tiba, maka di hari akhirat nanti wajahnya itu ibarat (sinar) matahari,” ujarnya.
Yahya mengungkapkan, sesuai Firman Allah Sunahanhu Wa Taala dalam Surat At-Taubah ayat 18, orang-orang yang memakmurkan masjid setidaknya memiliki lima karakter.
Kelima karakter itu antara lain, seseorang akan memiliki keimanan atau keyakinan yang kuat atas kebesaran dan kehebatan Allah, yakin akan kehidupan akhir (akhirat), senantiasa menegakan salat dan menyempurnakan kualitas ibadahnya, senantiasa mengeluarkan sebagian hartanya untuk kemaslahatan umat, serta tidak memiliki rasa takut apapun selain kepada Allah.
“Melalui majelis ini, besar harapan kita DMI menjadi patron (teladan). Sebab jika DMI bergerak, masyarakat pun akan ikut bergerak memakmurkan masjid. Kalau umat sudah bersatu, InsyaAllah Islam akan kuat,” pungkas Yahya.
Sementara itu, Ketua PD DMI Kota Binjai, Letkol (CKM) dr H Darma Malem Sembiring SpTHT-KL, mengatakan program GSSB merupakan bagian dari upaya pihaknya membangun semangat mengembangkan dan meningkatkan kemakmuran masjid melalui perluasan peran dan nilai manfaat masjid.
“DMI ini adalah wadah kordinasi antar masjid. Kita sendiri di DMI punya motto, masjid harus dimakmurkan dan memakmurkan umat,” ucapnya.
Menurut Darma Malem, di Kota Binjai sendiri saat ini terdapat 181 masjid. Namun dari seluruh masjid itu, pihaknya menilai belum semua dapat dikatakan makmur dari sisi ruh masjid.
“Dikatakan makmur, jika suatu masjid miliki nilai manfaat yang luas bagi para jamaah dan masyarakat di sekitarnya, khususnya dalam mendukung terwujudnya kesejahteraan umat, memberikan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi umat, memberdayakan generasi muda, serta membantu pengembangan ekonomi umat,” jelasnya.
Sebelumnya, Sekretaris PD DMI Kota Binjai, Zainal SE MM, menyebut, ada dua sasaran utama pelaksanaan program GSSB, yakni sebagai wadah silaturahmi Umat Islam, serta menjadi sarana mengoptimalkan koordinasi dan kinerja masing-masing bidang di kepengurusan PD DMI Kota Binjai.
Menangggapi terpilihnya Masjid Jami Al-Fath sebagai tuan rumah pelaksanaan perdana program GSSB DMI Kota Binjai, Ketua BKM Jami Al-Fath, H Nur Akhmadi, mengaku bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Taala. Dia juga turut berterimakasih kepada PD DMI Kota Binjai, karena telah mempercayakan pihaknya sebagai tuan rumah.
Usai tausiah, acara pun dilanjutkan dengan resepsi serahterima cinderamata oleh Ketua PD DMI Kota Binjai, Letkol (CKM) dr H Darma Malem Sembiring SpTHT-KL, kepada Ketua BKM Jamik Al-Fath, H Nur Ahmadi, serta sarapan bersama seluruh jamaah. (andi)




