Sumaterapost.co | Lombok Timur, NTB – Haeruman mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang satu ini sangat inspiratif bagi pemuda dan masyarakat. Dan juga karena keprihatinan melihat kondisi masyarakat sekitarnya banyak yang nganggur alias tidak bekerja, dirinya mecoba berinovasi dengan membuka usaha sendiri.
Ditemui media ini, Haeruman, pemuda yang berasal dari bagian timur Lombok Timur, tepatnya di Dusun Tejong Desa Ketangga kecamatan Suela menuturkan berawal dari melihat masyarakat yang tidak bekerja dan potensi yang di desanya juga sangat berpeluang, akhirnya kita menciptakan lapangan kerja sendiri dengan membuka usaha tembakau rajang eceran.

“Kita membuka usaha ini, karena kita prihatin dengan masyarakat yang tidak bekerja dan juga harga tembakau mereka itu setiap tahunnya selalu anjlok. Sehingga kita stok tembakau petani untuk di kemas dan jual,” tuturnya, Kamis, (22/6/2022).
Alhamdulillah, setelah kita coba mengemas tembakau rajangan dengan membuat merek Mbaco Cahaya Ketangga, ternyata hasilnya bagus. Pelan tapi pasti, semakin hari dan sampai sekarang banyak yang membeli hasil kemasan kita.
“Kita beli Tembakau Kasturi rajangan dari petani, setelah itu kita buatkan mereka dengan Mbaco Cahaya Ketangga alhamdulillah ijinnya resmi. Dengan ukuran kemasan dan harga yang murah serta kualitas rasa tetap kita jaga sehingga cepat laku dipasaran,” jelasnya.
Awalnya kita usaha sendiri setelah prospek dan hasil penjualannya baik, dari sini kita bisa merekrut pekerja untuk lebih membantu usahanya. Hasil dari usahanya ini terus berkembang dan semakin maju, sehingga pengangguran disekitarnya semakin berkurang.
“Dari usaha kita ini bisa mengurangi pengangguran, sehingga ada pendapatan untuk membantu ekonomi keluarga,” jelas pria yang sudah dikaruniai dua orang anak ini.
Dirinya hanya pendidikan terakhir SD dan modal awalnya keberanian dan itu juga pinjam di teman, tapi Alhamdulillah bisa di lunasi. Pelanggan kita sekarang sudah mencapai ribuan pelanggan.
Alhamdulillah pelanggan kita, sebut Haeruman, sudah mencapai ribuan karena penjualannya sudah tersebar di wilayah NTB, seperti Lombok Sumbawa bahkan ke luar daerah. Malahan sekarang udah ada yang kita kirim ke luar negeri.
“Alahamdulillah ada yang membeli dari Arab Saudi,” jelas Haeruman.
Alhamdulillah, usaha yang kita buka ini sudah berjalan sekitar satu tahun dan pekerjanya sekarang sekitar 28 orang dan itu selalu bertambah. Mereka itu, sebut ada yang di bagian produksi, pengemasan, marketing dan driver. Untuk omset sekarang yang kita dapatkan rata-rata perbulannya itu sudah Rp. 250 juta yang awalnya dulu kita dapat sekitar Rp. 30 juta, pernah Rp. 60 juta dan sekarang ini Rp. 250 juta perbulannya.
“Sekarang Omset perbulannya Rp.250 juta. Dan kalau berminat mencicipi rasa tembakau kasturi dari Mbaco Cahaya Ketangga, UD. M. Beny Maulana bisa menghubungi HP. 081907723548,” terangnya.
Harapannya, kepada generasi muda di Lombok Timur agar bisa berinovasi, dimana bisa membuka usaha mandiri. Dengan begitu bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomis. Mulai dari bina diri baru bangun orang lain.
“Membina orang berawal dari bina diri untuk membuat inovasi, terobosan yang bermanfaat bagi orang banyak,” tandasnya.
Untuk pemerintah juga agar memperhatikan para petani di wilayah timur ini, jangan hanya di wilayah selatan saja. Disini juga potensi yang dimiliki tanah para petani bisa menghasilkan produk yang kalau dikembangkan akan menghasilkan uang.
“Seperti hasil petani kita dari tembakau saja bisa bagus dan disenangi rasa sampai ke luar daerah bahkan luar negeri,” tutupnya.
(upi).




