Bengkulu | Sumaterapost.co – Pasca berakhirnya Festival Tabot Bengkulu belum lama ini. Ada sejumlah keluhan dan masukan yang diterima Wakil Rakyat di Lembaga DPRD Provinsi Bengkulu untuk dapat dijadikan bahan evaluasi bagi pihak penyelenggara. Khususnya dari pihak Kerukunan Keluarga Tabot (KKT) dan Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Selasa (1 Agustus 2023).
Hal itu sebagaimana diutarakan Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales atau yang akrab disapa Wan Sui yang meminta bahwa perlu dilakukan upaya trasparansi keuangan yang dilakukan pihak-pihak yang ada dalam kepanitian festival Tabot.
“Saya tidak tahu seperti akan isi Perjanjian Kerjasama (PKS) antara KKT dengan pihak Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu. Namun yang jelas apapun itu, masyarakat wajib tahu sehingga kedua pihak harus memenuhi semua aturan main yang sudah dituangkan dalam PKS. Bila tidak maka bisa terjadi wanprestasi,” tegas politisi PKB ini.
Dia juga sejauh ini menilai bahwa ada banyak keluhan yang diterimanya selama pelaksanaan festival tabot berlangsung selama 10 hari. Mulai dari semraut tata letak lapak pedagang dan stand yang membuat para pengunjung yang datang menyaksikan sangat tidak nyaman dikerenakan akses jalan sangat sempit dan tidak ideal.
“Makanya kedepan saya harap lokasi Festival tabot dapat dipisahkan dengan rangkaian ritual tabot. Karena kalau semua rangkaian disatukan disatu tempat di Lapangan Merdeka tidak akan bisa baik dan nyaman bagi pengunjung. Sebab lokasi tersebut sudah tidak sama seperti puluhan tahun sebelumnya yang masih lapang dan lega. Kini sudah mengalami penyempitan karena banyak berdiri bangunan dan kawasan pemukiman,” sarannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu melalui Kabid Pemasaran, Lydia, menjelaskan bahwa tahapan pelaksanaan festival tabot sudah dilalui dengan melibatkan banyak pihak termasuk pihak KKT sebagai pihak yang diberikan kewenangan penuh dalam pelaksanaan rangkaian tabot.
“Kami sudah buatkan konsep dan dibahas bersama semua pihak yang akan dilibarkan. Bahkan poin-poin yang dibahas langsung kita rungkan dalam perjajian kerjasama (PKS) bersama pihak KKT sebagai penyelenggara kegiatan tabot. Namun memang pada saat pelaksanaan ada beberapa keluhan yang ditemukan salah satunya soal sampah, lalu titik parkir berlapis dan itu sudah kita surati KKT. Termasuk strategi langkah bila terjadi masalah lain di lapangan,” jelasnya.
Menanggapi masih adanya keluhan dan masalah pasca pelaksanaan tabot. Dia menegaskan dalam minggu ini akan menggelar rapat evaluasi bersama pihak terkait guna menginventarisir semua masalah dan kendala selama pelaksanaan.”Insyallah dalam minggu ini sudah kita agendakan di Aula Dinas Rapat-nya,” tutupnya




