SERGAI– Sumaterapost.co | DPRD Serdang Bedagai (Sergai), menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan lumbung pangan daerah di tengah kenaikan harga gabah.
Ketua komisi B DPRD Sergai, Hengky Sirait dari Partai Gerindra
menekankan, langkah pengawasan dan perluasan lahan pertanian harus segera dilakukan agar petani tetap untung dan Serdang Bedagai sebagai lumbung padi sehingga swasembada pangan nasional tercapai di tahun 2025.
Hengky menyampaikan, pihaknya akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah kilang padi untuk memastikan harga gabah sesuai instruksi Presiden RI, Prabowo Subianto, yakni Rp6.500 per kilogram.
Selain itu, ia juga ingin memastikan tidak ada praktik kecurangan dalam timbangan yang merugikan petani.
“Tujuannya jelas, harga harus sesuai HET dan timbangan tidak boleh curang. Jangan sampai petani dirugikan,” ujar Hengky dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp Selasa (26/8/2025).
Menurutnya, petani sering terikat utang kepada kilang atau agen gabah padi saat masa tanam, sehingga berpotensi ditekan menjual di bawah HET.
Hengky menegaskan, jika harga gabah di atas HET saat ini—berkisar Rp6.600 hingga Rp7.100—itu sah saja, namun harga tidak boleh dipaksakan turun.
Selain pengawasan harga, Hengky mendorong agar petani mempertahankan bahkan memperluas lahan sawah.
Ia meminta Dinas Pertanian Sergai segera memfasilitasi pembukaan lahan tidur melalui program pompanisasi, sehingga tidak bergantung pada tadah hujan.
“Ini bagian dari menjaga lumbung pangan. Kita usulkan pemerintah membantu petani membuka lahan baru agar produksi padi meningkat,” tegasnya.
Hengky menilai, penurunan harga komoditas lain seperti jagung dan ubi membuat sebagian petani mulai beralih ke padi. Kondisi ini perlu direspons dengan program cetak sawah baru, sehingga kebutuhan pangan tetap aman.
Saat ini, harga gabah hasil panen dengan mesin treser dihargai Rp6.600 per kilogram, sedangkan panen dengan alat potong padi modern combine harvester, mencapai Rp7,800. Hengky menilai perbedaan harga ini harus tetap dipantau agar tidak menekan petani kecil.
Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dengan instansi ketahanan pangan untuk memastikan kenaikan harga gabah tidak memicu masalah ketersediaan beras.
“Kita ingin petani untung, tetapi stok pangan tetap terjaga. Lumbung pangan Sergai harus tetap bertahan,” pungkasnya.
Reporter Bambang




