Lombok Tengah, Sumaterapost.co – Korban meninggal dunia ditemukan di tanaman tembakau di tengah sawah. Korban Amaq Suhur asal Pemantek Desa Persiapan Prako kecamatan Janapria Lombok Tengah.
Tepatnya pada hari Sabtu tanggal 09 Oktober 2021 sekitar pukul 12.30 wita, setelah selesai menunaikan ibadah shalat dzuhur korban berpamitan kepada istrinya untuk pergi memotong pohon tembakau yang sudah selesai dipanen, dimana sawahnya yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah korban.
Saksi (Amak Desi alias Sahir) sekitar pukul 16.26 wita yang sedang memeriksa tanaman tembakau miliknya kaget melihat korban yang saat itu tergeletak disamping rumah (rumahan sawah ) tempat ia menanam tembakau dengan posisi tidur menyamping kanan dan wajah mengarah ke timur.
“Ketika dipanggil korban tidak menjawab sehingga saksi langsung berteriak memanggil warga. Selang beberapa saat warga sekitar sanak famili korban datang,” tutur Amaq Desi.
Melihat keadaan korban yang sudah tidak bernyawa, warga segera membawa korban ke rumah duka untuk di semayamkan.
Adapun kondisi Korban saat ditemukan mengalami luka memar di mata sebelah kanan dan memar pada kepala sebelah kanan.
Setelah mendapatkan informasi, Pada pukul 18.50 wita Tim Identifikasi Polres Loteng yg dipimpin oleh PS Kasat Reskrim Res. Loteng IPTU Redho Rizki Pratama S.I.K tiba dirumah duka di Pemantek Desa Persiapan Prako kecamatan Janapria dan langsung melakukan identifikasi terhadap korban, kemudian dilanjutkan melakukan olah TKP di lokasi tempat ditemukan mayat korban.
Setelah dilakukan negosiasi antara pihak kepolisian dengan pihak keluarga tentang rencana Otopsi jenazah korban, pihak keluarga tidak menyetujui dilakukannya Otopsi terhadap korban dan mengikhlaskan kematian korban sebagai musibah.
“Pernyataan tersebut juga telah dimuat dalam surat pernyataan penolakan Otopsi yang ditanda tangani oleh anak korban bernama Abdul Manaf Mursaleh. Bahwa korban sebelumnya memiliki riwayat penyakit Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan juga menurut keterangan keluarga serta beberapa warga korban, selama hidupnya dikenal sebagai orang yang baik dan tidak memiliki masalah dengan siapapun,” pungkas IPTU Redho.
(sopi).