Proyek RPS dan Rehap Ruang Kelas SMKN 1 Indralaya Utara Diduga Menggunakan Rangka Baja Tak Berkualitas

Sumaterapost.co – Proyek pembangunan ruang praktek siswa (RPS) dan rehabilitasi ruang kelas di SMK Negeri 01 Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumsel yang bersumber dari DAK Reguler tahun 2021 diduga kuat melanggar Spec dan menyalahi RAB.

Dari hasil pantauan awak media di lapangan, diketahui bahwa kedua proyek pembangunan yang tengah berjalan tersebut dikerjakan oleh 2 CV berbeda dalam kurun waktu yang sama, 90 hari kerja atau setara 3 bulan pengerjaan.

Terpantau, saat ini di lokasi tengah dilakukan pemasangan atap rangka baja ringan yang diduga bukan kualitas nomor satu namun kualitas nomor dua dan tiga. Proyek pembangunan di SMK Negeri 01 Indralaya Utara disinyalir terjadi penyelewengan dan mark up anggaran.

Berdasarkan papan proyek yang terpasang di lokasi, terpampang rincian bertuliskan anggaran DAK Reguler pembangunan RPS SMKN 01 Indralaya Utara oleh CV. Dhellia Mandiri senilai RP. 1.440.737.000.

Di lokasi yang sama, terlihat papan proyek lainnya yang bertuliskan rehabilitasi ruang kelas dengan anggaran sebesar Rp. 294. 250. 000 yang dikerjakan oleh CV. Mitra Karya.

 

Saat di lokasi, sempat terjadi ketegangan dengan penjaga bahan bangunan sekolah yang marah dan menuding para awak media yang datang untuk mengkonfirmasi ini kepada pihak sekolah sebagai oknum LSM. Tak hanya adu mulut, pria bertopi tersebut mencoba menghalangi-halangi ketika akan mengambil foto-foto bangunan sekolah tersebut.

 

“Saya yang jagain pembangunan di sini. Ada perlu apa datang ke sini. Kalian ini LSM apa bukan. Sudah-sudahlah, LSM itu kalau datang ke sekolah ini biasanya sering minta duit”, kata pria berpenampilan seperti preman ini kepada wartawan, Senin (26/7/2021) pagi.

 

Sementara, Kepsek SMK Negeri 01 Indralaya Utara saat dikonfirmasi sedang tidak berada di tempat. Salah seorang guru di sekolah tersebut mengatakan, mohon maaf ya pak, Bapak Kepseknya lagi tidak ada, ujarnya sembari berlalu meninggalkan wartawan.

 

Terpisah, Irawadi SH selaku LSM Aliansi Indonesia Provinsi Sumatera Selatan langsung angkat bicara ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya terkait pernyataan pria penjaga bangunan areal sekolah SMK Negeri 01 Indralaya Utara yang mengatakan bahwa setiap LSM datang ke sekolah tersebut suka minta duit.

 

“Terus terang saya sangat menyesalkan apa yang dikatakan oleh oknum penjaga bangunan tersebut. Hal ini membuat kami selaku LSM yang bertugas di Ol merasa difitnah yang tak berdasar dan benar. Insyaallah, dalam waktu dekat hal ini akan kami konfirmasikan, baik dari pihak sekolah dan pihak pemborong maupun pihak penjaga bangunan itu sendiri”, ujarnya geram.

Hingga berita ini diterbitkan belum ada tanggapan dari pihak sekolah maupun komentar dari pihak terkait.” Pungkas (F’R)