Semarang – Universitas Negeri Semarang (UNNES) kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia dengan mengukuhkan 13 Guru Besar.Prosesi pengukuhan 13 Guru Besar UNNES ole Rektor Unnes Prof S Martono, di Auditorium Prof. Wuryanto, Gunungpati, Semarang, Selasa (3/12/2024). Pengukuhan ke-13 Guru Besar UNNES ini dihadiri para keluarga, kolega, dan pejabat terkait.
Pengukuhan 13 Guru Besar ini menjadi tonggak penting dalam upaya UNNES untuk meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan inovasi yang berdampak luas. Para guru besar dalam berbagai bidang keilmuan sehingga semakin memperkaya khasanah ilmu di perguruan tinggi negeri tersebut.
Rektor Unnes Prof. Dr S Martono, M.Si dalam mengatakan bahwa pengukuhan 13 guru besar itu merupakan momentum bersejarah bagi Unnes.Pengukuhan para Guru Besar ini bukan sekadar seremoni, tetapi juga pengakuan dedikasi, kerja keras, dan komitmen di bidang pendidikan. Pengukuhan juga merupakan langkah strategis untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan.
“Dengan keahlian dan pengalaman yang beragam, para Guru Besar baru siap menghadapi tantangan kompleks yang dihadapi masyarakat, mulai dari isu pendidikan, ekonomi, hingga lingkungan,” ujarnya.
Rektor menyebutkan, saat ini UNNES memiliki 1.364 dosen, dan 142 orang di antaranya telah menyandang status sebagai guru besar atau sekitar 10,4 persen, termasuk yang baru saja dikukuhkan.
“Ini memperkuat komitmen dan menunjukkan kecemerlangan Unnes sehingga mereka dituntut berinovasi dan beradaptasi,” tandasnya.
Menurut Martono para guru besar tersebut diharapkan mampu memajukan pendidikan di Indonesia dengan cara membimbing generasi penerus dan menginspirasi mahasiswa untuk berpikir kritis, inovatif, dan kreatif.
“Kami berharap Guru Besar terus bertambah. Setiap bulan ada profesor baru yang menunjukkan kualitas SDM yang dimiliki UNNESSekarang masih menunggu empat Guru Besar yang belum dikukuhkan,” imbuhnya.
Lebih lanjut dikatakannya, profesor sangat berperan besar dalam memajukan perguruan tinggi yang bukan hanya menjadi pengajar, peneliti, maupun inovator, tetapi berkolaborasi langsung pada pengembangan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain itu, guru besar juga berkewajiban mengajarkan nilai etika dan membentuk karakter sehingga siswa tidak hanya cerdas secara akademis, melainkan juga peduli kepada masyarakat.
“Jadi, mereka tidak hanya menerima gelar, tapi juga memiliki tanggung jawab besar menjadi teladan kontribusi nyata pengembangan iptek dan membangun karakter mahasiswa berintegritas,” tandas Martono.
Ke-13 guru besar yang dikukuhkan yaitu; Prof. Dr. Endang Susilaningsih, M.S, profesor bidang ilmu metodologi pembelajaran dan asesmen, Prof. Puji Astuti, Ph.D, profesor bidang cooperative learning in english language teaching, Prof. Dr. Rofi Wahanisa, M.H, profesor bidang politik hukum agraria, Prof. Dr. Yusro Edy Nugroho, M.Hum, profesor bidang filologi atau teks dan naskah kuno, Prof. Sri Kadarwati, Ph.D, profesor bidang material katalis, dan Prof. Dr. Thriwaty Arsal, M.Si, profesor bidang sosiologi pedesaan., Prof. Dr. Sunarto, M.Hum, profesor bidang estetika musik, Prof. Dr. Rini Kusumawardani, M.T., M.Sc, profesor bidang rekayasa geoteknik kegempaan.
Kemudian, Prof. Sri Sumartiningsih, Ph.D, profesor bidang fisiologi olahraga, Prof. Arif Purnomo, M.Pd, profesor bidang filsafat pendidikan IPS, Prof. Dr. Awalya, M.Pd., Kons, profesor bidang manajemen bimbingan dan konseling, Prof. Dr. Mahardika Prasetya Aji, M.Si, profesor bidang fisika nanomaterial, serta Prof. Dr. Nina Oktarina, M.Pd yang merupakan profesor bidang manajemen pendidikan administrasi perkantoran.
Dengan dikukuhkannya 13 Guru besar tersebut UNNES kembali menegaskan posisinya sebagai perguruan tinggi yang berdaya saing global. (Christian Saputro)




