Puskesmas Bugangan Vaksinasi V2 Untuk Penyandang Disabilitas

Salah satu sahabat difabel sedang menjalani vaksinasi oleh tim Nakes Puskesmas Bugangan, Semarang Timur, di Sobokartti, Semarang, Selasa (22/07/2021) (Christian Saputro)

Semarang – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Bugangan, Kecamatan Semarang Timur menggandeng Komunitas Sahabat Difabel (KSD) dan Roemah D menggelar pelaksanaan vaksinasi kedua (V2) untuk penyandang disabilitas. Tim tenaga kesehatan dari Puskesmas Bugangan yang melayani kegiatan vaksinasi ini terdiri dari; dr.Habib, Christiana, Catharina, Winda A dan Nisa Afifah R.

Penyelenggaraan vaksinasi untuk dosis kedua untuk kaum difabel di Kota Semarang yang tergabung dalam KSD dan Roemah D dilaksanakan di Aula Sobokartti, Jl. Dr. Cipto Semarang, Selasa (27/07/2021).

Koordinator Pelaksana Harian KSD Rahmat Marwanto mengatakan, kegiatan vaksinasi ini V2 ini diikuti sebanyak 30 orang sahabat difabel. Sedangkan vaksinasi V1 sudah dilakukan sekira sebulan lalu. “Kegiatan vaksinasi berjalan lancar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.Yang juga dibantu pelaksanaan dan pengawasannya dari pihak Babinsa Bugangan,” terang Rahmat.

Ditambahkannya, dalam pelaksaan vaksinasi kedua ini, tidak hanya kaum difabel saja yang mendapat jatah vaksinasi, tetapi juga para pendamping dan relawan yang tergabung di KSD dan Roemah D. Pada kesempatan ini pihak Puskesmas Bugangan sendiri menyediakan 50 dosis V2 untuk kegiatan vaksinasi hari ini.

Staf Penjadwalan Rumah Difabel menambahkan Irfan Bagus Fahrudin, ada sekitar 70 orang dari Roemah D yang hampir semuanya sudah menjalani vaksin meski baru V1. Bahkan bagi kaum difabel usia 12-17 tahun juga telah mendapatkan vaksin dosis pertama.

“Total semua 70an, rata-rata semua dapat vaksin kecuali yang belum memenuhi persyaratan, ” imbuh Irfan.

Lebih lanjut, Irfan mengatakan, sebelumnya sudah diberikan edukasi dan pengertian tentang pentingnya vaksinasi bagi kaum difabel agar tidak takut divaksin gara-gara berita-berita hoax dan isu negatif tentang vaksinasi.

“Saya berharap dengan makin banyaknya kaum difabel yang divaksin dan tak mengalami masalah kesehatan, , bisa menjadi acuan bagi penyandang disabilitas difabel lainnya untuk segera ikut program vaksinasi,” ujar Irfan.

Sementara itu, Founder Roemah D Novi Dibyantari, ketika dihubungi mengatakan, kegiatan vaksinasi ini bertujuan untuk mengajak sahabat difabel di mana pun agar tidak takut divaksin. “Pasalnya, selama ini banyak berita-berita hoax yang disebarluaskan yang isinya vaksin itu malah bikin batuk, pilek, habis vaksin bisa mati, dan vaksin bisa bikin lumpuh. Akibatnya, banyak sahabat difabel yang takut divaksin,” ujar Novi.

Harapannya, lanjut Novi, dengan dilakukannya kegiatan vaksin di tempat terbuka ini sahabat difabel bisa melihat tahapan-tahapan proses saat sebelum divaksin, saat divaksin dan setelah divaksin. “Ini merupakan edukasi sehingga rasa takut terhadap vaksinasi bisa hilang,” tandas Novi. (Christian Saputro)