
Sumaterapost. co.PRINGSEWU – Pemda Kabupaten Pringsewu, melalui Pj. Bupati Pringsewu, Adi Erlansyah akan membangun trotoar di Jalan Jendral Soedirman, dari Lampu merah hingga tugu Pringsewu, hal ini dikatakan Kebijakan yang tidak seksi, pasalnya, dikhawatirkan, pembangunan yang tidak dibarengi dengan pelebaran jalan sesuai GSB yang ada, nantinya akan di bongkar lagi ketika perencanaan pelebaran jalan yang sudah ada akan diterapkan, hal ini terungkap saat diskusi terbatas aktivis People Watch Corruption (PWC) di Sekretariat PWC Pringsewu, Rabu, (1/2/2023).
Di jaman pemerintahan Tanggamus sebelum Pringsewu, menjadi daerah otonom sendiri, sudah di tetapkan patok GSB sepanjang jalan utama dari Perbatasan Pesawaran hingga Pringsewu, namun sayangnya GSB itu tidak ditindak lanjuti, di era Pringsewu menjadi daerah otonomi baru, tidak ada pembebasan lahan untuk pelebaran jalan, yang ada justru bagunan-bangunan yang melanggar GSB, ujar Edi S. aktivis People Watch Corruption.
Senada dengan Hendarto, mengatakan, setahu kami masyarakat Pringsewu, dulu perencanaannya akan di buat jalur dua hingga Pajaresuk, sekarang berubah lagi, apakah pembangunan trotoar sudah sesuai dengan petencanaan awal, di khawatrirkan sudah dibangun, akan dibongkar kembali ketika perencanaan awal di terapkan. Ujar Hendarto.
Petencanaan dan program pembangunan di Kabupaten Pringsewu, minim anggaran dari Pusat, hal ini juga dikarenakan kurang gaulnya DPRD Pringsewu, maupun Pejabat atau satker Pringsewu ke Nasional, Gaulnya hanya sampai Bakauheni, hal ini terungkap saat ada dialog Pringsewu memanggil tahun lalu di Pendopo Pringsewu.
Untuk diketahui, pernyataan PJ. Bupati ke media masa beberapa hari yang lalu, dikatakan, PJ Bupati Pringsewu, Adi Erlansyah mengungkapkan, sampai dengan tahun 2025 Pemerintah Kabupaten Pringsewu tidak mendapatkan dana perbaikan jalan yang bersumber dari Dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) oleh Balai Jalan Nasional Kementrian PUPR.
Ia mengatakan, syarat yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Pringsewu untuk dapat mengajukan perbaikan jalan dari APBN, harus menyelesaikan pembebasan lahan warga. Hingga saat ini, Pemda Pringsewu masih belum menyelsaikan pembebasan lahan warga tersebut.
“Syarat dari Balai Jalan Nasional atau Kementerian memang demikian. Untuk jembatan Way Bulog yang sudah rubuh itu akan kita prioritaskan, akan dibangun doble track. Kita diminta untuk pembebasan lahan terlebih dahulu, dan yang baru kita bebaskan masih kurang 5 sampai dengan 6 meter,” ujar Adi Erlansyah.
Namun lanjutnya, apabila Pemda telah menyelesaikan pembebasan tanah warga tersebut, Pemda baru dapat mengajukan perbaikan jalan nasional kepada Kementerian.
Meskipun demikian, pada tahun 2023 ini, pihak Pemda Pringsewu dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), akan memulai penataan wajah Kota Pringsewu, beruapa pembangunan pejalan kaki dan drainase air.
“Kita akan mulai tahun ini penataan Kota, meskipun tidak semuanya ditahun ini. Seperti di Jalan Sudirman kita akan bangun drainaes, trotoar dengan panjang ini sekitar 700 meter,” tandasnya.
Sementara Kabid Cipta Karya Pringsewu Airana Dwi mengatakan, pembangunan trotoar di Jalan Jendral Sudirman akan mulai dibangun pada Maret 2023.
“Untuk saat ini masih dalam tahap lelang. Dan pada pekan depan kita akan sosialisasikan kepada masyarakat yang berada si sepanjang jalan Jendral Sudirman, tepatnya dari merah pasar Pringsewu sampai dengak bundaran tugu Pringsewu bahwa akan dibangun trotoar dan drainase,” ujar Ariana.
Ia juga mengatakan, pembangunan trotoar tersebut hanya berada disisi kanan jalan saja, hal itu karena keterbatasan anggara. Untuk pengerjaan trotoar dan drainaes air itu, dianggarkan sebesar Rp3,5 Miliar bersumber dari APBD tahun 2023.
“Jalan Jendral Sudirman itu adalah jalan nasional, kita sudah dapat izin untuk membangun trotoar. Estimasi waktu pengerjaan adalah 6 bulan. Semoga diakhir tahun ini trotoar itu sudah dapat dipergunakan oleh masyarakat,” tutupnya. (andoyo)