Program Bantuan WC Sandes Padat Karya 2021 Di Desa Kotadaro I Diduga Tak Tepat Sasaran, Kades: Tidak Tahu, Bikin Pusing Kepala Saja!!

Sumaterapost.co – Bantuan sanitasi perdesaan dari Pemerintah Pusat berupa pembangunan bilik toilet (WC) per Kepala Keluarga (KK) di Desa Kotadaro l tahun 2021 menjadi sorotan. Pasalnya, proyek siluman (tanpa papan nama) senilai Rp 500 juta tersebut diduga tak sesuai spesifikasi dan tak tepat sasaran.

 

Berdasarkan informasi yang didapat, diketahui bahwa total penerima bantuan bilik toilet berukuran kurleb 1,2 x 1,4 meter di kabupaten Ogan Ilir ini menurut keterangan salah satu sumber kepala desa mengatakan, ada sekitar 15 desa yang mendapatkan bantuan program WC tersebut. Salah satu di desa Kota Daro l berjumlah 31 KK dengan anggaran yang menyentuh angka setengah milyar rupiah.

 

Menurut salah satu warga setempat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, dirinya merasa kecewa lantaran tak termasuk di dalam daftar 31 KK yang menerima bantuan WC dari Pusat tersebut. Ia merasa sangat layak untuk ikut merasakan manfaat dari bantuan yang katanya dari Pusat langsung tersebut.

 

“Mengapa saya tidak dapat bantuan WC ini padahal saya merasa sangat layak mendapatkannya. Sementara warga lain yang rumahnya lebih layak huni serta bisa membangun dua rumah beton yang baru cukup mewah malah masuk daftar mendapat bantuan program WC Sandes tersebut, sedangkan kebalikannya kami malah tidak dapat padahal kalau dibandingkan dengan rumah saya yang sudah reot ini jauh kata layak, malah tidak didapatkan oleh Pemdes kami bantuan program WC tersebut”, tuturnya dengan sedih dari pasangan suami/istri yang berprofesi sebagai petani ini kepada wartawan, Rabu (04/08/2021).

 

Di tempat yang sama, warga lain yang menerima bantuan WC tersebut mengatakan sangat berterima kasih kepada Pemdes yang telah karena salah satu yang merasa beruntung mendapatkan bantuan ini bagi keluarganya.

 

“Kami sangat senang dapat bantuan WC ini. Ya, beginilah pak keadaannya”, ungkapnya sembari menunjukkan kondisi dalam bilik yang hanya tersedia kloset tanpa bak penampungan air.

 

Kades Kotadaro l Abdul Halim, saat dikonfirmasi sedang tidak berada di tempat. Ketika dihubungi melalui telepon selulernya Abdul Halim mengatakan, dirinya hanya mengetahui perihal bantuan ini namun tidak ikut terlibat dalam proyek ini lantaran waktu itu di lokasi telah ada Ketua, Sekretaris dan Bendahara.

 

“Saya hanya sekedar mengetahui, yang jelas waktu itu sudah ada Ketua, Sekretaris dan Bendaharanya serta pihak Kabupaten yang bernama Eva”, ujarnya via telepon.

Saat disinggung mengenai anggaran yang sebenarnya, pria yang kerap disapa Book ini mengatakan tidak tahu persis sebab dirinya tidak ikut mengurusinya. ” Tanyakan saja dengan Ketua yang mengurusnya, saya tidak tahu menahu, bikin pusing kepala saja”, katanya dengan nadanya senis.

Hal berbeda disampaikan Kades Arisan Deras Sawalludin melalui Sekdes Helmi mengatakan, bahwa bantuan WC ini merupakan bantuan langsung dari Pemerintah Pusat melalui Provinsi ke Desa-desa. Jadi dalam hal ini, tidak ada sangkut pautnya atau hubungannya dengan pihak Kabupaten maupun Kecamatan seperti yang dikatakan Kades Kotadaro l.

 

“Bantuan ini dari Pusat (Jakarta) dan diterima langsung oleh Kades. Proyek ini dikerjakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang dibentuk oleh desa setempat dengan pola swadaya padat karya”, terang Helmi via telepon.

 

Camat Rantau Panjang Lukman Ajis melalui Kasi PMD Indah Ristianty saat dikonfirmasi melalui chat WhatsApp nya mengatakan, maaf pihak Kecamatan tidak mengetahui tentang bantuan bangunan WC tersebut.

“Karena Kami (pihak Kecamatan) tidak dilibatkan oleh Pemerintah Desa, jadi kami tidak tau”, terangnya singkat via WA. (F’R)